Dalam
ideologi tertutup, cita-cita merupakan kehendak sekelompok orang saja,
dipaksakan, bersifat totaliter, serta meniadakan pluralisme. Isi
ideologi tertutup tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita saja, tetapi
juga tuntutan konkret dan operasional yang kurang mutlak.
Menurut Alfian, Pancasila memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka dan
dinamis sebab nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mengandung
tiga dimensi. Ketiga dimensi dalam Pancasila adalah sebagai berikut :
1. Dimensi Realitas
Bahwa nilai-nilai ideologi itu bersumber dari nilai-nilai riil yang hidup didalam masyarakat Indonesia. Nilai-nilai itu benar-benar telah dijalankan, diamalkan, dan dihayati sebagai nilai dasar bersama. Kelima nilai dasar Pancasila itu kita temukan dalam suasana atau pengamalan kehidupan masyarakat bangsa kita yang bersifat kekeluargaan, kegotongroyongan, atau kebersamaan.
2. Dimensi Idealitas
Bahwa suatu ideologi perlu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan. Ideologi tidak sekedar mendeskripsikan atau menggambarkan hakikat manusia dan kehidupannya, namun juga memberi gambaran ideal masyarakat sekaligus memberi arah pedoman yang ingin dituju oleh masyarakat tersebut.
3. Dimensi Fleksibilitas
Bahwa ideologi memiliki keluwesan yang memungkinkan untuk pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang relevan tentang dirinya tanpa menghilangkan atau mengingkari hakikat dan jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya. Dimensi fleksibilitas suatu ideologi hanya mungkin dimiliki oleh ideologi terbuka ‘demokratis’ karena disinilah relevansi kelebihannya untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru yang terkandung dalam nilai-nilai dasar. Pancasila adalah fleksibel karena dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan tuntutan perubahan.
Dari uraian tersebut, ada beberapa ciri-ciri yang membedakan antara ideologi terbuka dan tertutup, yakni:
No.
|
Ideologi Terbuka
|
Ideologi
Tertutup
|
1
|
Nilai dan cita-cita sudah hidup
dalam masyarakat
|
Nilai dan cita-cita sekelompok
orang yang mendasari niat dan tujuan kelompoknya
|
2
|
Hasil musyawarah dan konsensus
rakyatnya
|
Harus ada yang dikorbankan demi
ideologi sekelompok orang
|
3
|
Milik seluruh rakyat sekaligus
menjiwai ke dalam kepribadian masyarakat
|
Loyalitas ideologi yang kaku
|
4
|
Isinya tidak operasional kecuali
diwujudkan dalam konstitusi
|
Terdiri atas tuntutan konkret dan
operasional yang diajukan mutlak
|
5
|
Dinamis dan reformis
|
Ketaatan yang mutlak, kadang
bahkan menggunakan kekuatan dan kekuasaan
|
saya kebetulan lagi nyari informasi tentang ini
ReplyDeleteThx, buat tugas soalnya >.<
ReplyDeletemakasih ilmunya.. pas banget dengan tugas hahaha
ReplyDelete